Jaga Kecerdasan Otak, PK Bapas Nusakambangan Tekankan Pentingnya Membaca Bagi WBP

    Jaga Kecerdasan Otak, PK Bapas Nusakambangan Tekankan Pentingnya Membaca Bagi WBP
    Jaga Kecerdasan Otak, PK Bapas Nusakambangan Tekankan Pentingnya Membaca Bagi WBP

    Nusakambangan - Pembimbing Kemasyarakatan Ahli Pertama Bapas Nusakambangan, Unggul S melaksanakan penggalian data penelitian kemasyarakatan guna pembinaan Lanjutan di Lapas Maximum Narkotika Nusakambangan. Dalam giat tersebut, PK berhadapan dengan salah satu WBP paruh baya kasus narkotika yang cukup bersemangat dalam memberikan informasi, Kamis (09/02/2023).

    PK Bapas yang meninjau perkembangan YT (51) selama menjalani pembinaan di dalam Lapas di suguhkan perubahan yang cukup signifikan dibanding saat dilaksanakannya litmas pembinaan awal pada pertengahan 2022 silam. Beberapa aspek tersebut adalah segi psikologi, kepribadian, religi hingga munculnya hobbi baru, yaitu membaca. YT mengaku mulai rutin membuka rentetan buku di perpustakaan Lapas dikarenakan waktu luang yang cukup banyak, Hal ini terkait dengan aturan Lapas Maximum yang belum menyediakan program pembinaan kemandirian. 

    “ Saya juga membaca novel Tere Liye lho pak, hampir semua saya baca..dari, rembulan tenggelam di wajahmu, pulang pergi, banyak ” ujar YT dengan semangat. PK Bapas memberi apresiasi terkait peningkatan aspek kognitif yang terus dijaga klien. PK juga meminta WBP untuk meriviu setiap buku yang pernah di baca di dalam Lapas, baik novel hingga buku bertemakan nasionalisme dan spiritual guna memastikan setiap buku yang WBP lahap dapat bermanfaat bagi kesehatan mental dan fisiknya.

    Penekanan ini tidak lepas dari banyaknya penelitian yang menunjukkan bahwa membaca melibatkan jaringan dan sinyal yang sangat kompleks di otak. Jika sering membaca, jaringan dan sinyal ini akan menjadi lebih kuat. Membaca juga bisa meminimalkan risiko terkena demensia pada WBP yang sudah memasuki usia senja. Diharapkan WBP tetap memiliki semangat dalam menjalani pembinaan serta tetap menjaga fungsi otak agar ketika mendapat program integrasi maupun bebas nanti, dirinya mampu berfungsi secara pribadi dan sosial. 

    Rifki Maulana

    Rifki Maulana

    Artikel Sebelumnya

    Bahas Raperda Kemenkumham Jateng dan Bapemperda...

    Artikel Berikutnya

    Kanwil Kemenkumham Jateng Gelar Rakor Bersama...

    Berita terkait